Samarinda.. kita hanya mengenal kota Samarinda sebatas hanya
sungai Mahakam-nya yang mengular indah menjadi nomer 2 terpanjang di Indonesia,
juga suku Dayak yang sudah menjadi ikon provinsi ini, adapula spesies Orang
Utan yang berhabitat di hutan Kalimantan Timur. Provinsi ini diberkahi dengan
hutan dan hasil bumi yang melimpah ruah. God Bless Indonesia!
Kembali ke topic awal, yaitu Samarinda. apabila kita
berkunjung ke Samarinda, mungkin timbul pertanyaan “apa makanan khas dari
samarinda?” pertanyaan itu timbul daripada fakta yang terlihat bahwa Kalimantan
Timur dan juga khususnya Samarinda mempunyai suku penghuni yang beragam. Mulai dari
suku Dayak yang merupakan penduduk asli, Kutai, Banjar, Bugis, Jawa, Madura dan
lain-lain… (yang gak disebutin jangan marah ya.. hehe) mari kita singkirkan itu
dan ucapkan syukur atas bhinneka tunggal
ika ini. Amin…
Mari ke pembahasan soal makanan khas, apabila pertanyaan itu
mengudara maka hanya ada satu yang akan mengemuka, itu adalah Amplang. Yak makanan
renyah lezat dan sejenis kudapan kerupuk ini berbahan dasar dari ikan pipih. Nah
jika sudah dapat oleh-oleh berupa makanan maka, akan kurang pabila tidak
mendapatkan oleh-oleh berupa kerajinan tangan dan lain-lain.
Sarung Samarinda salah satu yang terdepan diantara semuanya.
Mungkin terlihat serupa dengan kain Batik indonesia yang mendunia, ulos dari
daerah medan, songket dari Palembang, tenun ikat dari NTT dan kain sasirangan
dari Banjarmasin tetapi yang berbeda adalah kain Sarung Samarinda kita punya
corak dan kualitas yang patut dilirik juga lhoo..
Di Samarinda sendiri, sentra penenunan Sarung Samarinda itu
sendiri terdapat di daerah Samarinda Seberang. apabila ingin berkunujung dan melihat atau bahkan membeli kain Sarung Samarinda, bisa ditemukan persis di Gang Pertenunan persis samping Cagar Budaya Rumah Adat Samarinda
Atau juga dengan melihat tanda pesut di sepanjang jalan di
sekitar Cagar Budaya Rumah Adat tersebut.
sesampai dan setibanya disana, kita akan di suguhi oleh alat dan lingkungan penenunan dan pemintalan mulai dari benang dan kain sarung samarinda itu sendiri.
Disana kita dapat bertanya tentanhg seluk beluk kain sarung samarinda atau bahkan mencoba untuk ikut
membuat kain itu pula. Tentunya 1 kain sendiri membutuhkan waktu 3 bulan, dan
kadang bervariasi sesuai dengan motif dan kualitas yang diciptakan. Disini hanya
perempuan yang hanya boleh menenun lhoo.. (salut hehe).
Wanita yang sedang menenun. |
hasil karyanya pun sebagai berikut...